Kamis, 17 Oktober 2013

episiotomi

EPISIOTOMI

 

 Berkas:Medio-lateral-episiotomy.gif

Apa itu episiotomi? 
episiotomi merupakan suatu tindakan insisi pada perineum yang dimulai dari cincin vulva kebawah, menghindari anus dan muskulus spingter dimana insisi menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fasia perineum dan kulit sebelah depan perineum untuk melebarkan orifisium ( lubang / muara ) vulva sehingga mempermudah jalan keluar bayi dan mencegah ruptur perinii totalis. 
  • Keterangan : Perineum adalah : daerah yang terletak antara vulva (organ genetalia eksterna wanita) dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm, atau antara bagian bawah vagina dengan bagian atas anus. Perineum meregang pada saat persalinan kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah robekan. 
  •  Rupture Perinii adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan, berbeda dengan episiotomy, robekan ini sifatnya traumatic karena perineum tidak kuat menahan regangan pada saat janin lewat. Adanya tindakan epistomi ini bertujuan salah satunya untuk mencegah terjadinya ruptur perinii. 
Apa tujuan episiotomy?
  • Tujuan episiotomi yaitu membentuk insisi  atau sayatan bedah yang lurus, sebagai pengganti robekan tak teratur yang mungkin terjadi akibat ruptur perineii. 
  • Episiotomi dapat mencegah vagina robek secara spontan, karena jika robeknya tidak teratur maka menjahitnya akan sulit dan hasil jahitannya pun tidak rapi. 
  • Tujuan lain episiotomi yaitu mempersingkat waktu ibu dalam mendorong bayinya keluar atau dengan kata lain mempercepat persalinan dengan melebarkan jalan lahir lunak atau mempersingkat kala II
  • Epistomy juga bertujuan mengurangi tekanan kepala anak sehingga dapat mencegah trauma kepala pada janin akibat jalan lahir yang sempit dan juga mencegah kerusakan pada spintcher ani akibat desakan kepala bayi
Kontra indikasi episiotomi antara lain adalah:
  • Bila persalinan tidak berlangsung pervaginam
  • Bila terdapat kondisi untuk terjadinya perdarahan yang banyak seperti penyakit kelainan darah maupun terdapatnya varises yang luas pada vulva dan vagina.
Apa saja jenis episiotomi?
  • Sayatan episiotomi umumnya menggunakan gunting khusus, tetapi dapat juga sayatan dilakukan dengan pisau. 
  • Sebelumnya ada 4 jenis episiotomi berdasarkan arah insisinya yaitu; Episiotomi medialis, Episiotomi mediolateralis, Episiotomi lateralis, dan Insisi Schuchardt. Namun menurut Benson dan Pernoll (2009), sekarang ini hanya ada dua jenis episiotomi yang di gunakan yaitu Episiotomi pada garis tengah (midline epuisiotomy) dan Episiotomi mediolateral
  • Episiotomi pada garis tengah (midline epuisiotomy) atau median
    • Sayatan yang di buat di garis tengah, dimana Insisi atau sayatan dimulai dari ujung terbawah introitus vagina atau pada garis tengah komissura posterior sampai batas atas otot- otot sfingter ani (tidak sampai mengenai serabut sfingter ani)
    • Keuntungan dari episiotomi medialis ini adalah: 
      • Perdarahan yang timbul dari luka episiotomi lebih sedikit oleh karena daerah yang relatif sedikit mengandung pembuluh darah.
      • Sayatan bersifat simetris dan anatomis sehingga penjahitan kembali lebih mudah dan penyembuhan lebih memuaskan.
      • Tidak akan mempengaruhi keseimbangan otot dikanan kiri dasar pelvis
      • Insisi akan lebih mudah sembuh, karena bekas insisi tersebut mudah dirapatkan.
      • Tidak begitu sakit pada masa nifas yaitu masa setelah melahirkan
      • Dispareuni jarang terjadi
    • Kerugiannya adalah terjadi perluasan laserasi ke sfingter ani (laserasi median sfingter ani) sehingga terjadi laserasi perinei tingkat III inkomplet atau laserasi  menjangkau hingga rektum (laserasi dinding rektum), sehingga terjadi ruptur perineii komplit  yang mengakibatkan kehilangan darah lebih banyak dan lebih sulit dijahit.
  • Episiotomi mediolateral
    • Sayatan yang di buat dari garis tengah kesamping menjauhi anus yang sengaja dilakukan menjauhi otot sfingter ani untuk mencegah ruptura perinei tingkat III, dimana insisi dimulai dari ujung terbawah introitus vagina menuju ke belakang dan samping kiri atau kanan  ditengah antara spina ischiadica dan anus.
    • Dilakukan pada ibu yang memiliki perineum pendek,  pernah ruptur grade 3, dengan  Panjang sayatan kira-kira 4 cm dan  insisi dibuat pada sudut 45 derajat terhadap forset posterior pada satu sisi kanan atau kiri tergantung pada kebiasaan orang yang melakukannya.
    • Keuntungan dari epistomi mediolateral adalah Perluasan laserasi akan lebih kecil kemungkinannya mencapai  otot sfingter ani dan rektum sehingga dapat  mencegah  terjadinya laserasi perinei tingkat III ataupun laserasi perineum yang lebih parah yang sampai pada rectum.
    • Kerugian episiotomi mediolateral
      • Perdarahan luka lebih banyak oleh karena melibatkan daerah yang banyak pembuluh darahnya.  Daerah insisi kaya akan fleksus venosus
      • Otot-otot perineum terpotong sehingga penjahitan luka lebih sukar dan penyembuhan terasa lebih sakit dan lama
      • Insisi lateral akan menyebabkan distorsi (penyimpangan) keseimbangan dasar pelvis.
      • Otot – ototnya agak lebih sulit untuk disatukan secara benar (aposisinya sulit), sehingga terbentuk jaringan parut yang kurang baik
      • Rasa nyeri pada sepertiga kasus selama beberapa hari dan kadang – kadang diikuti dispareuni (nyeri saat berhubungan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar